Lomba 17-an Anak-Anak, Berakhir Anarkis

Sesuai dengan agenda kegiatan dalam rangka memperingati HUT RI Ke – 63, pelaksanaan lomba anak-anak dilangsungkan pada hari Minggu, tanggal 03 Agustus 2008 pada pukul 07.30 WIB bertempat di halaman rumah Bp. Katamiyono (Sdr. Anang RT 01). Sebelum lomba dimulai, panitia lomba mempersiapkan tempat perlombaan dan perlengkapan lainnya, seperti sound system, lintasan arena lomba dan menyisir sekitar area lomba untuk mengantisipasi adanya bom atau peledak yang dipasang teroris.


Tepat pukul 07.30 WIB, penonton dan peserta lomba mulai berdatangan. Persiapan lomba baru selesai pada pukul 08.00 WIB. Peserta lomba dan penonton tetap setia menunggu jalannya lomba, walaupun ada yang masih ngantuk karena semalam (Sabtu Malam Minggu) nonton dangdut di lapangan Denggung.

Sebelum mengikuti lomba, seluruh peserta diwajibkan untuk mendaftarkan diri di meja panitia. Peserta lomba dibagi menjadi 3 kelompok. Untuk Kelompok A (Pra TK – SD Kelas 1) mendaftarkan diri kepada Mbak Sari, Kelompok B (SD Kelas 2 – SD Kelas 4) mendaftarkan diri kepada Mbak Luluk dan Kelompok C (SD Kelas 5 – SMP Kelas 1) mendaftarkan diri kepada Mbak Ifa.

Akhirnya, pukul 08.15 WIB lomba anak-anak dimulai atau molor sekitar setengah jam dari rencana awal. Sebagai MC, mas Bambang kemudian mengambil alih jalannya lomba anak-anak. Untuk lomba yang pertama adalah Lomba Lari Kelereng yang dipandu Mbak Heni dan Mas Nanang. Peralatan lomba yang dibutuhkan cukup sederhana, yaitu sendok dan kelereng. Syarat untuk mengikuti lomba ini adalah harus mempunyai gigi bagian depan alias tidak boleh ompong. Bagi peserta yang ompong tetapi bersikeras mengikuti lomba, masih kita beri toleransi dan terpaksanya mereka menggigit sendok dengan mulut mereka (bahkan ada yang nge-cess, njijiki...).

Tepat pukul 09.00 WIB, lomba lari kelereng selesai dilanjutkan dengan Lomba Memasukkan Cabe Dalam Mulut (mulut botol maksudnya...). Lomba ini dipandu oleh Mbak Ndari, Mbak Putri, Mbak Diah dan pemudi yang lain. Peralatan lomba yang dibutuhkan tentu saja cabe, tali rafia dan mulut (botol maksudnya...). Beberapa peserta tampak kesulitan memasukkan cabe dalam mulut botol, dikarenakan beberapa hal teknis yang ada di dalam tubuhnya diantaranya Dik Puguh. Dalam lomba ini seluruh peserta harus jongkok untuk memasukkan cabe dalam mulut botol, namun Dik Puguh kesulitan untuk melakukannya dikarenakan perutnya yang besar, mirip ibu-ibu yang hamil 4 bulan. Dan bisa ditebak, Dik Puguh tidak mampu memenangi lomba ini. Sekedar informasi aja, Dik Puguh ini adiknya Mbak Intan (terus ngopo...).

Lomba selanjutnya adalah Ambil Koin. Lomba ini dipandu oleh Mas Sentit dan Mas Ibnu, serta dibantu pemuda-pemudi yang lain. Peralatan lomba yang dibutuhkan adalah terong yang kemudian ditancapi koin 100 rupiah. Dan untuk menambah meriah lomba, terong tersebut diolesi minyak sampai klomoh. Sekali lagi, peserta yang mengikuti lomba ini diharuskan mempunyai gigi bagian depan alias tidak boleh ompong dikarenakan mereka harus mengambil koin yang ditancapkan di terong dengan cara digigit. Bagi peserta yang ompong, terpaksa mereka mengambil koin dengan mulut. Lomba pun dimulai, alhasil muka peserta lomba menjadi belepotan terkena kecap.

Ada beberapa peserta membuka baju mereka agar tidak terkena kecap. Beberapa perserta juga tampak menikmati lomba ambil koin ini, dengan menjilati kecap yang ada di terong kemudian ditelannya. Kok njijiki banget tho le...

Tepat pukul 11.30 WIB, lomba Ambil Koin telah berakhir dan masih tersisa 1 (satu) jenis lomba lagi, yaitu pecah banyu. Peralatan lomba yang dibutuhkan adalah plastik yang diisi dengan air dan bola yang dibentuk mirip topi untuk memecah plastik tersebut. Ketika panitia mulai memasang plastik yang telah diberi air tersebut, tanda-tanda akan terjadinya anarkis mulai terlihat. Peserta yang kebanyakan anak kecil mulai terlihat gerah dan panas dikarenakan waktu juga sudah siang. Apalagi, ketika Mas Sentit menyiramkan air ke tanah biar gak berdebu, massa mulai merangsek biar terkena air.

Untung situasi dapat segera dikendalikan dan lomba dapat dimulai. Pada awalnya lomba pecah banyu menggunakan alat bantu berupa bola plastik yang dibuat seperti topi namun ujungnya diberi kawat untuk memecah plastik.

Karena khawatir kawat dapat mengenai muka atau mata peserta lain, akhirnya panitia memutuskan lomba tidak menggunakan alat tersebut namun plastik yang telah diiisi air tersebut dipecah dengan cara disundul dengan kepala dan lomba ini dikhususkan untuk anak-anak lelaki saja.

Ketika lomba sedang mulai, kerusuhan pun terjadi. Puncaknya, ketika panitia memutar lagu ST-12 yang berjudul Puspa, anak-anak mulai berjoget dan saling melempar plastik yang telah diisi air agar bisa membasahi tubuh mereka. Sie Keamanan mulai waspada dan mengamankan sekitar lokasi. Dasar anak-anak jaman sekarang, kalau disuruh mainan air paling senang. Yang bikin heran lagi, ketiga lagu anak-anak diputar tidak ada respon dari mereka namun ketika lagu-lagu dari band yang sudah terkenal (lagu orang dewasa) mereka hafal dan spontan bernyanyi bersama. Kita sebagai panitia lomba berdoa, mudah-mudahan anak-anak yang kelak menjadi penerus muda-mudi Denggung mendapatkan petunjuk dari Tuhan dan kembali ke jalan yang lurus. Tidak anarkis ya dik, atau karena semalam (malam minggu) nonton Erie Susan di lapangan ya, wah parah...

Diantara penonton yang memadati lokasi lomba, ada beberapa yang tidak dapat mengikuti lomba dikarenakan belum cukup umur. Mereka sekedar mengamati dan kelak akan mereka praktekan beberapa tahun lagi, contohnya anaknya mas Sentit ini :


Berikut kami sampaikan daftar pemenang tiap-tiap lomba :
Kelompok A (Pra TK – SD Kelas 1)
- Lari Kelereng : 1. Rendra ; 2. Nisa Bu Rina ; 3. Nisa Pak Rony
- Cabe Dalam Botol : 1. Diva ; 2. Ara ; 3. Nisa Bu Rina
- Ambil Koin : 1. Nisa Bu Rina ; 2. Ikhsan ; 3. Nisa Pak Rony
- Pecah Banyu : 1. Ikhsan ; 2. Cindy ; 3. Ara

Kelompok B (SD Kelas 2 – SD Kelas 4)
- Lari Kelereng : 1. Ardi ; 2. Cahyo ; 3. Lambang
- Cabe Dalam Botol : 1. Widya ; 2. Rizky ; 3. Vian
- Ambil Koin : 1. Jajang ; 2. Ari ; 3. Widya
- Pecah Banyu : 1. Ardi ; 2. Cahyo ; 3. Jajang

Kelompok C (SD Kelas 5 – SMP Kelas 1)
- Lari Kelereng : 1. Pegy ; 2. Yoga ; 3. Ilham
- Cabe Dalam Botol : 1. Pegy ; 2. Ilham ; 3. Ely
- Ambil Koin : 1. Yoga ; 2. Asih ; 3. Nia
- Pecah Banyu : 1. Pegy ; 2. Rama ; 3. Wawan

Tidak ada komentar: