Yang Geerrr di Malam Pentas Seni, LAWRA (Lanang Ora Wedok Ora)!

DENGGUNG - Dalam acara Malam Pentas Seni, ada dua pertunjukan yang membuat hadirin tertawa sampai perutnya mengejang. Dua pementasan tersebut memang cukup menghibur yaitu Ibu-Ibu menjadi Bapak-Bapak dan sebaliknya Bapak-Bapak menjadi Ibu-Ibu, astaganaga…
Yang pertama datangnya dari Ibu-Ibu RT 03. Ibu-Ibu RT 03 tersebut didandani layaknya seorang bapak. Ada yang berkumis, memakai baju ala Arab, berpakaian tentara, berseragam SD hingga SMA, dan sebagainya. Entah ide tersebut datangnya dari siapa, yang jelas pementasan Ibu-Ibu ini tercatat dalam Museum Rekor Denggung, dikarenakan belum ada pementasan seheboh ini. Dalam pementasannya, ibu-ibu tersebut didampingi oleh 3 anak yang lucu-lucu berpakaian polisi kemudian menyanyikan lagu-lagu perjuangan seperti Maju Tak Gentar, Halo-Halo Bandung, dan Suwe Ora Jamu.
Berikut kami tampilkan sebagian profil dari Ibu-Ibu tersebut :


[Ibu Asih : Ini dia dalangnya...]


[Ibu Endang : Ahlan Wa Sahlan, Ente Bahlul...]


[Ibu Ida & Mbah Muji : Peserta termuda, salam pramuka!]


[Ibu Haryanto & Ibu Rusmiyati : Perawat & Pegawai PJKA, awas ketabrak sepur...]


[Ibu Hendi & Ibu Atik : mo panen ya mbah...]


[Mbah Muji & Ibu Jumirah (Nak Mantu) : Back To School)


[Ibu Suti : kok cemberut, senyum dong...]


[Ibu Narti & Ibu Endri : Mo ngajar muridnya atau mo nyanyi bu guru...]


[Ibu Ratmi : Kumisnya panjang amat ya...]


[Ibu Siti-Min : Hansip kok gak pernah ikut ronda, piye je...]


[Ibu Yuni : Meh macul dimana bu...]


[Ibu Dar (Slamet-RT 03) : Pak Slamet minta diijabkan tuh pak naip...]


[Ibu Juriyah : Sekolah teng SMA pundi tho mbah Jur...]


[Ibu Anti : Yang jual jamu, busyet dah...]


[Ibu Yuli : Kalem, kalempit-lempit maksudnya...]


[Ibu Us : Mo senam dimana bu?]


[Ibu Supini : Mirip Pinokio ya, atau malah mirip gambar wanita yang di Susu Cap Nona?]


[Ibu Suradi : Kayaknya tentara, tapi mirip Jojon ya...]

Yang kedua datangnya dari Bapak-Bapak Panitia 17-an. Ide ceritanya seperti acara Akhirnya Datang Juga yang disiarkan televisi swasta. Bapak-Bapak secara dadakan ditunjuk untuk ikut pentas “Akhirnya Pentas Juga” yang disutradarai oleh Mas Triyono. Bapak-Bapak tersebut didandani layaknya seorang ibu. Dandanan tersebut disesuaikan dengan dandanan ibu-ibu warga Denggung yang biasa dipakai setiap harinya.
Berikut kami tampilkan profil dari Bapak-Bapak tersebut :


[Pak Yuda : Mbah Mulan Jamikem, so sexy...]


[Pak Irmawan : Mbak Endang, yang punya Toko Sunda itu lho...]


[Pak Heri & Pak Purwanto : Jadi "Babonnya" anak-anak...]


[Pak Wagi "Gedhe" : Mak Isah, bojone dhewe...]


[Pak Wagi "Cilik" : Jadi Wati, Watimin...]


[Pak Mardi & Pak Budi : Jadi Sinden & Bu Ratmi (bojone dhewe)]


[All Artis, LAWRA : Lanang Ora Wedok Ora]

Salut untuk kreativitas bapak-bapak dan ibu-ibu di Dusun Denggung. Mudah-mudahan ini bukan bentuk Jahiliyah Modern, tetapi hanya sebagai ajang kreatifitas dari bapak dan ibu sekalian. Teruskan perjuanganmu pakdhe & mbokdhe…

Tidak ada komentar: